Artikel

5 Tips Atasi Brain Fog Setelah Sembuh Covid-19

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Seseorang yang terinfeksi Covid-19 mengalami banyak gejala, seperti sesak napas, demam, batuk, hingga anosmia atau hilangnya indra penciuman.

Namun baru-baru ini ada satu gejala lain yang juga dikeluhkan bukan hanya pada orang yang terinfeksi Covid-19, tapi juga mereka yang telah dinyatakan sembuh, yaitu Brain Fog.

Brain Fog adalah kondisi saat seseorang mengalami penurunan fungsi kognitif pada otak, mereka akan merasa sulit berkonsentrasi dan tidak bisa fokus terhadap suatu hal.

Meski bukan penyakit, namun jika dibiarkan akibatnya bisa berdampak memperburuk masalah kesehatan.

Mengutip Halodoc, Rabu (1/9), Brain Fog adalah istilah yang dipakai untuk mendeskripsikan perasaan yang terasa seperti melambat dari sisi mental dan kosong. Ironisnya, kondisi seperti ini bisa terjadi dalam waktu lama.

Bahkan dalam sebuah ulasan yang dipublikasikan Pain Report belum lama ini mengungkapkan, sebanyak 7,5 sampai 31 persen pengidap Covid-19 mengalami perubahan pada kondisi mental mereka. 

Brain Fog bisa terjadi pada orang yang mengalami Long Covid. Mengutip Instagram Bidang Koordinasi Relawan @satgas.relawan, setidaknya ada lima faktor yang menjadi pemicu Brain Fog. Di antaranya:

1. Stres

Stress dapat membuat otak lelah yang menjadikan kita lebih sulit berpikir, bernalar dan fokus.

2. Kualitas tidur

Kualitas tidur yang buruk dapat mengganggu fungsi otak dan dapat menyebabkan konsentrasi buruk hingga pikiran keruh.

3. Perubahan hormon

Perubahan hormin progesteron dan estrogen dapat mempengaruhi memori dan menyebabkan gangguan kognitif jangka pendek.

4. Pola makan yang buruk

Pola makan yang buruk hingga kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan munculnya brain fog.

5. Kondisi medis

Penyebab lainnya adalah kondisi media yang terkait peradangan, kelelahan atau perubahan kadar glukosa darah.

Lantas, apa sebenarnya hubungan Brain Fog dengan Covid-19? Virus Corona menyebar melalui droplet yang dihasilkan saat adanya kontak langsung dengan seseorang yang positif Covid-19.

Droplet menyebar, masuk ke tubuh melalui mulut, mata, dan hidung. Dalam kondisi ini virus akan mulai masuk ke dalam sel melalui sebuah enzim yang disebut reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2). Virus baru ini memiliki sifat neuro-invasif yang artinya bisa masuk ke dalam jaringan otak. 

Mengutip Acta Neurol Scand, dalam sebuah studi ditemukan ada beberapa orang yang terinfeksi Covid-19 mengalami komplikasi, seperti ensefalopati atau perubahan kesadaran. Ensefalopati adalah istilah medis yang mengarah pada kerusakan otak.

Bahkan, studi lain dalam Cancer Cell mengungkap adanya peningkatan kadar sitokin inflamasi di dalam cairan yang berfungsi untuk mengelilingi otak dalam waktu beberapa minggu setelah seseorang terinfeksi virus Corona. Sitokin ini adalah sejenis molekul yang dibuat oleh sistem imunitas guna mendorong peradangan.

Akibat peradangan inilah, kemampuan neuron dalam berkomunikasi pun akan mengalami hambatan. Para peneliti berpendapat kondisi ini bisa menjadi salah satu faktor yang berperan dalam munculnya Brain Fog.

Oleh sebab itu, untuk menyikapi hal ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengindari Brain Fog, yakni menerapkan pola makan sehat, olahraga ringan, berpikir positif, dan istirahat serta tidur yang cukup. (DIN)

Simak penjelasan ringkasnya berikut ini: