Artikel

BPOM Restui Penggunaan Vaksin Covovax dari India

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin penggunaan darurat vaksin atau emergency use authorization (EUA) untuk Vaksin Covovax yang diproduksi pabrikan asal India. Dengan ini maka penggunaan vaksin di Indonesia bertambah lagi.

Menurut Kepala BPOM Penny Lukito, vaksin Covovax sudah diuji berdasarkan keamanan, khasiat dan emunoginistasnya. Pemberian EUA sendiri mengacu data uji pre-klinis yang dilakukan di Australia, Amerika Serikat, Meksiko, Inggris dan Afrika Selatan.

Selain pengacuan tersebut, BPOM juga melakukan evaluasi terkait keamanan dan khasiat vaksin Covovax ini. Termasuk evaluasi terhadap pemenuhan cara pembuatan obat yang baik (CPOB).

"Dari hasil evaluasi, Vaksin Covovax dapat digunakan untuk dewasa 18 tahun ke atas dengan diberikan sebanyak dua kali dengan interval 21 hari," kata Penny dalam keterangan resminya, Jumat (19/11).

Dari segi keamanan, Vaksin Covovax menimbulkan efek samping yang bersifat ringan dan sedang. Di antaranya berupa nyeri, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, hingga demam.

Sementara khasiat Vaksin Covovax memberikan tingkat imunitas sebesar 89,7-90,4 persen pada semua kasus Covid-19 dengan berbagai tingkat keparahan. Sedangkan dengan keparahan sedang-berat, berkisar antara 86,9-100 persen.

Adapun efikasi vaksin ini pada uji klinis fase 3 di Inggris ada di angka 88,9 persen. Sementara uji klinis fase 2/3 di India menunjukkan respons imun yang baik dari pengukuran 14 hari setelah pemberian dosis kedua.

Sedangkan dari aspek mutu dan CPOB, Vaksin Covovax telah memenuhi syarat sesuai dengan standar evaluasi mutu yang berlaku secara internasional.

"Standar yang dimaksud antara lain standar dari WHO, United States Food and Drug Administration (US-FDA), dan European Medicines Agency (EMA)," pungkas Penny. (WIL)