Artikel

Bukti-bukti Gejala Omicron Lebih Ringan dari Varian Delta

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Varian Omicron telah terdeteksi masuk ke Indonesia. Atas masuknya varian baru Covid-19 ini di tanah air memunculkan kekhawatirkan akan terjadinya gelombang ketiga.

Sejalan dengan hal ini, agar tidak menimbulkan kekhawatiran berlebih di masyarakat, Dokter Adam Prabata di akun resmi Twitternya mengungkap kabar baik atas varian Omicron.

Menurut pria yang kerap membagikan edukasi tentang kesehatan, khususnya Covid-19, ada bukti bahwa varian Omicron kemungkinan menyebabkan keluhan yang lebih ringan dibanding varian Delta.

Bukti pertama, mengutip bloomberg.com, tingkat rawat inap di Afrika Selatan lebih rendah 91 persen saat ini dibandingkan periode yang sama saat gelombang varian Delta muncul.

Seperti diketahui, Afrika Selatan sendiri merupakan salah satu negara yang mayoritasnya varian Omicron saat ini.

"Namun perlu dicatat kalau pasiennya paling banyak itu dewasa muda. Kita enggak tahu pasti kalau nanti yang kena banyak lansia atau komorbid," tulis dokter Adam, Sabtu (18/12).

"Tapi mudah-mudahan menandakan kalau risiko rawat inap dan kematian karena varian Omicron memang bisa lebih rendah," tambahnya.

Bukti kedua, adalah bahwa varian Omicron ditemukan 10 kali lebih lambat memperbanyak diri di paru.

"Fakta ini diduga dapat menjadi alasan derajat penyakit akibat varian Omicron berpotensi lebih rendah dibandingkan Delta."

Kendati demikian, ia mengingatkan, derajat penyakit itu tidak hanya ditentukan oleh kecepatan virus memperbanyak diri, namunada faktor lain misalnya respon imun tubuh.

"Sekali lagi, mudah-mudahan sih memang betul bisa lebih ringan penyakitnya," ucap Adam.

Kabar lainnya mengenai varian Omicron yakni terkait antibodi untuk Omicron relatif tinggi jika sudah pernah terinfeksi Covid-19 dan melakukan vaksin dengan dosis lengkap (dua kali).

"Ada dua penelitian konsisten menunjukkan kalau orang yang sudah pernah kena Covid-19 dan sudah divaksinasi itu antibodi penetralisirnya masih relatif tinggi untuk varian Omicron."

Oleh karenanya, meski ada kabar baik mengenai varian Omicron, ia berharap kedepannya, akan lebih banyak lagi kabar baik lainnya yang bermunculan.

"Jangan panik dan tetap waspada. Jangan lupa juga protokol kesehatannya," tegas Adam.

Kasus pertama Omicron di Indonesia diketahui pada Rabu (15/12). Seorang pekerja di Wisma Atlet Jakarta berinisial N terkonfirmasi positif Omicron usai dilakukan tes PCR. Setelah ditelusuri, Kementerian Kesehatan menemukan fakta bahwa varian Omicron terindikasi pada TF, yang merupakan warga Nigeria yang tiba di Indonesia pada 27 November. (DIN)