Artikel

Diundang Joe Biden, Presiden Diminta Bahas Pandemi Internasional

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Presiden Joko Widodo mendapat undangan dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk membahas penanganan pandemi Covid-19 secara global. Undangan itu disampaikan untuk acara Forum Global Covid-19 Summit.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Presiden Jokowi menjadi satu dari empat orang pemimpin yang diundang Biden. Dalam hal ini Biden memberikan tiga ajakan kepada Presiden Jokowi berkaitan dengan penanganan pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sejak Maret 2020 lalu.

"Pertama, kita harus komitmen bersama-sama seluruh pemimpin dunia untuk segera memvaksinasi," kata Menkes Budi mengutip Medcom.id, Sabtu (25/9).

Menkes menerangkan, target vaksinasi global sebagaimana yang dicanagkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah 40 persen populasi dunia pada akhir tahun 2021 ini. Angka itu akan ditingkatkan menjadi 70 persen pada tahun 2022.

Di Indonesia sendiri, vaksinasi Covid-19 juga terus dipercepat. Data per Jumat (23/9) menunjukkan bahwa Indonesia sudah memberikan 132,7 juta suntikan. Sementara pemberian vaksin dosis pertama sebesar 85.015.837 orang, dengan 47.776.434 orang di antaranya sudah menerima suntikan dosis lengkap.

Menkes Budi menambahkan, ajakan Biden kedua adalah menekan angka kematian akibat Covid-19. Diketahui, hingga saat ini sudah ada 4,5 juta orang meninggal dunia akibat Covid-19 di seluruh dunia. Salah satu upaya untuk menekan kematian ini adalah melengkapi sarana dan prasarana kesehatan.

“Presiden Amerika Serikat menekankan khusus soal kebutuhan oksigen, sarana testing dan tracing, serta kebutuhan obat-obatan di rumah sakit,” terang Menkes.

Adapun ajakan Biden ketiga adalah terkait dengan sistem ketahanan kesehatan dunia. Diketahui, pandemi Covid-19 ini membuat sistem ketahanan kesehatan dunia tampak lemah dengan banyaknya angka kematian.

Dalam hal ini, Presiden Jokowi mengusulkan agar sistem ketahanan kesehatan dunia diperbarui. Pembaruan ini bisa dilakukan dengan menjadikan sistem keuangan global dalam tubuh IMF dijadikan inspirasi.

Presiden mengusulkan kepada para pemimpin yang hadir agar dunia memiliki sistem ketahanan kesehatan yang kuat. Terkait ini Presiden mencontohkan sistem keuangan dunia dalam bentuk Dana Moneter Internasional (IMF).

Menurut Presiden, sistem ketahanan kesehatan dunia harus lebih kuat dari yang ada sekarang. Pasalnya, sistem yang ada sekarang terbukti rapuh ketika dihadapkan dengan persoalan besar bernama pandemi Covid-19.

"Kita harus menyusun mekanisme baru penggalangan sumber daya kesehatan dunia," kata Presiden. (WIL)