Artikel

Gotong Royong Warga Bantu Pasien Isoman, dari Berbagi hingga Gratiskan Makanan

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Peningkatan kasus Covid-19 mengakibatkan tidak sedikit warga yang harus menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah karena tidak kebagian rumah sakit maupun gejala ringan yang dialami. Hal ini menggerakkan rasa ingin membantu warga yang terpapar. Tidak hanya perseorangan, tapi juga mereka yang memiliki usaha kuliner.

Pemilik Toko You, Sonny Soeng menggratiskan mie bakso produksinya bagi warga yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman).

"Saat ini makin banyak warga yang isolasi mandiri (isoman). Kebanyakan terlalu mengandalkan obat. Padahal obat tidak akan menyembuhkan jika asupan gizinya kurang bagus," kata Sonny dikutip dari Kompas.com (17/7).

Bagi pasien isoman yang ingin mendapatkan mie baso buatan Toko You, cukup menyiapkan hasil PCR positif Covid, tuliskan nama, alamat lengkap pengiriman dan nomor Hp. Kemudian catat menu yang dipilih lalu tuliskan jasa ojek online (ojol).

"Setelah itu kirim ke no WA 0811201224. Nanti staf Pedjoang Isoman akan menyiapkan dan mengirimkan pesanan. Untuk biaya layan antar ditanggung pemesan," jelasnya.

Di Bali, pasangan suami istri (pasutri) Anak Agung Satya Wibhawa dan Isyanita Tungga Dewi mengagas gerakan AkuForBali. Satya mengaku sejak awal pandemi hingga saat ini, dia bersama para relawan tak pernah putus menyalurkan bantuan bagi yang membutuhkan.

“Bantuan yang disalurkan gerakan AkuForBali terdiri dari sejumlah paket bahan pokok, yakni beras, mi instan, telur, minyak goreng, bumbu masak, susu, gula, kopi, teh, dan kebutuhan sehari-hari,” jelas Satya.

Setiap hari, pasutri ini bersama para relawan berkeliling untuk membagikan 50-60 paket sembako bagi warga yang terdampak pandemi Covid-19 maupun yang tengah menjalani isoman.

Lain lagi di Blitar, pemilik warung makan Omah Rindu bersedekah dengan menyediakan makanan murah di tengah Pandemi yang menyulitkan situasi ekonomi masyarakat.

Pemiliknya Ririn Dian mengatakan warung miliknya menawarkan satu porsi soto ayam seharga Rp2000, soto sapi dengan harga Rp 5.000 per porsi, nasi gudeg dengan lauk telur seharga Rp 5.000, nasi telur dengan lalapan Rp 6.000, dan nasi ayam bakar seharga Rp 10.000.

Meski omset penjualan menurun selama PPKM darurat, ririn menegaskan pada pelanggannya akan terus menjual soto ayam seharga Rp.2000. Dia dan suaminya mengaku bahagia bisa menyediakan makanan murah dan bergizi kepada banyak orang, apalagi di tengah situasi ekonomi yang sulit saat ini. Baginya, kerelaan pelanggan warung makannya untuk mendoakan menjadi sesuatu yang membahagiakan untuk dia dan keluarganya. (CHE)

Simak penjelasan ringkasnya berikut ini: