Artikel

Ibu Terpapar Covid-19 dan Pasca Vaksinasi Boleh Menyusui Bayinya? Ini Kata WHO

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Banyak yang bertanya-tanya apakah ibu yang positif Covid-19 boleh terus menyusui bayinya. Begitu pula bolehkah ibu menyusui divaksin Covid-19? Untuk menjawab pertanyaan ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) punya penjelasan sendiri.

Belum lama ini, WHO menegaskan aktivitas menyusui tetap diperbolehkan meski sang ibu terinfeksi Covid-19.

"Virus penyebab COVID-19 tidak terdeteksi pada air susu ibu (ASI) sehingga aktivitas menyusui tidak perlu dihentikan jika sang ibu saat tertular virus tersebut maupun pasca vaksinasi," kata Kantor Regional WHO dikutip dari Liputan 6, Sabtu (6/8).

Direktur Kebijakan Kesehatan WHO Eropa Natasha Azzopardi Muscat mengungkapkan sebagai seorang ibu yang menyusui ketiga anaknya, dia sadar bahwa ASI adalah salah satu sumber nutrisi terbaik bagi bayi, termasuk bayi yang ibunya terkonfirmasi atau diduga terinfeksi SARS-CoV-2. Meski hal ini berdasarkan pada jumlah studi yang terbatas, WHO yakin para ibu yang terinfeksi aman untuk terus menyusui selama melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Langkah-langkah pencegahan yang dimaksud adalah memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir selama 20 detik sebelum dan setelah menyentuh bayi, serta rutin membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang disentuh.

Penelitian lain menemukan bahwa ibu yang menyusui diperbolehkan mendapatkan vaksin Covid-19. Vaksin Covid-19 tidak berisiko pada bayinya, tapi memiliki antibodi yang bisa melindungi bayi.

"Ibu menyusui yang telah menerima vaksin COVID-19 memiliki antibodi di dalam air susunya, yang bahkan dapat membantu melindungi bayi mereka dari infeksi virus tersebut," kata WHO.

Memperingati Pekan Menyusui Sedunia (1-7 Agustus 2021) WHO Eropa mendesak para ibu menyusui untuk divaksin. WHO juga mendorong para ibu agar tidak berhenti menyusui hanya karena vaksinasi.

"Menyusui adalah salah satu cara paling efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak, termasuk memberikan antibodi dan perlindungan," ujar WHO.

Saat ini, hanya 13 persen bayi di Kawasan WHO Eropa (yang terdiri dari 53 negara) yang mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan mereka, angka terendah dari seluruh kawasan WHO. Sementara itu, hanya sepertiga populasi dewasa di WHO Eropa yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap saat varian Delta menjadi varian dominan di kawasan tersebut, menurut data statistik WHO Eropa.

"Manfaat menyusui dan menjaga interaksi ibu-bayi untuk mencegah infeksi serta mendukung kesehatan dan perkembangan sangat penting di saat layanan kesehatan dan layanan masyarakat lainnya terganggu atau terbatas akibat pandemi," ujar Muscat.

Ikatan Dokter indonesia (IDAI) lewat unggahannya di akun Instagram @idai_ig menegaskan ibu yang sedang melakukan isolasi mandiri boleh memberikan ASI untuk bayinya dengan cara menyusui langsung dari payudara atau memberikan ASI perah segar atau beku.

Tidak hanya menyusui, ibu yang terinfeksi Covid-19 diperbolehkan melakukan kontak kulit dengan bayinya. Namun, IDAI mengingatkan agar ibu terinfeksi Covid-19 yang melakukan kontak kulit dengan bayi agar selalu mencuci tangan dan membersihkan area kulit yang bersentuhan dengan bayi, serta tetap memakai masker selama merawat bayi. (CHE)

Simak penjelasan ringkasnya berikut ini: