Artikel

Ingat! Nekat Mudik saat Pandemi Bisa Bahayakan Lansia

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Aktivitas mudik berpotensi menularkan Covid-19 dan bisa berdampak buruk bagi lansia. Hal ini karena lansia berisiko terpapar dengan berpotensi kematian yang lebih tinggi bila terkena Covid-19.

Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebutkan, penduduk lansia di atas 60 tahun berisiko 19,5 kali terhadap kematian. Sedangkan kelompok usia 46-59 tahun berisiko 8,5 kali lipat. Risiko ini bisa meningkat pada mereka yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan.

Mereka yang memiliki satu penyakit komorbid berisiko 6,5 kali lipat untuk meninggal saat terinfeksi Covid-19. Sedangkan yang memiliki dua penyakit komorbid memiliki risiko 15 kali lipat. Kemudian tiga atau lebih penyakit bawaan berisiko 29 kali lipat.

Data Satgas Covid-19 menunjukkan pada periode 7 Januari sampai 6 Maret 2021 terjadi peningkatan kasus Covid-19 pada lansia di atas 60 tahun sebesar 76,6% meningkat dari 81.499 kasus menjadi 143.913.

Sementara itu, tingkat vaksinasi pada lansia masih rendah. Data per 13 April 2021, baru 2.108.512 lansia atau 9,78% dari target yang telah mendapatkan vaksin.

Mengutip Kompas.com, Sabtu(8/5), mudik dalam situasi pandemi dapat berbahaya bagi keluarga di kampung halaman, terlebih lansia. Mudik merupakan tradisi yang sudah sangat melekat dalam kebudayaan masyarakt Indonesia.

Namun, niat itu perlu diurungkan demi melindungi diri sendiri, keluarga, dan lansia di kampung halaman dari penularan virus Corona.

“Penting untuk diingat, lansia merupakan populasi yang mendominasi kematian akibat Covid-19 Indonesia dengan presentase 48,3%,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19, Prof Wiku Adisasmito.

Masyarakat perlu mewaspadai libur panjang pada perayaan Lebaran tahun ini. Mengingat, data Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan peningkatan kasus saat libur panjang bervariasi antara 37% hingga 119%. Terlebih banyak masyarakat yang berkeinginan tetap pulang ke kampung halaman.

Survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunjukkan masih ada masyarakat yang akan tetap mudik meski dilarang pemerintah. Diperkirakan jumlah pemudik mencapai 27,6 juta orang dengan tujuan terbanyak yakni Jawa Tengah (37%), Jawa Barat(23%), dan Jawa Timur (14%).

Pemerintah sendiri telah mengeluarkan imbauan dan larangan mudik, serta upaya pembatasan mobilisasi saat hari raya untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Selain itu, pemerintah juga terus memprioritaskan dan menggenjot vaksinasi bagi lansia. (CHE)