Artikel

Kabar Baik, Vaksin Sinovac Tekan Tingkat Kematian Nakes

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Penelitian yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terhadap ratusan ribu tenaga kesehatan (nakes) di DKI Jakarta menunjukkan vaksin Sinovac efektif menekan angka kematian Covid-19.

Ketua Tim Peneliti Survei Efektivitas Vaksin Kemenkes Panji Dewantara mengatakan kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan vaksin Sinovac efektif menekan angka infeksi Covid-19 bergejala, perawatan, hingga kematian.

“Dapat kami simpulkan pesan dari penelitian ini bahwa sebetulnya pemberian vaksin (Sinovac) dosis lengkap secara signifikan bisa menurunkan risiko dan mencegah Covid-19 bergejala bahkan hingga hari ke-63 dan juga bisa menurunkan risiko perawatan dan kematian karena Covid-19,” kata Panji mengutip Tirto.id, Jumat (14/5).

Penelitian ini dilakukan dengan metode survei cepat terhadap 128.290 responden nakes DKI Jakarta yang berusia rata-rata di atas 30 tahun. Dari total responden tersebut, sebanyak 28.055 belum divaksin sama sekali, 8.458 sudah menerima vaksin pertama, dan 91.777 sudah menerima vaksin lengkap (2 dosis).

Penelitian ini dilakukan pada periode 13 Januari hingga 18 Maret 2021. Penelitian ini menggunakan desain kohor retrospektif dengan subjek yang diteliti tidak mengalami positif Covid-19 satu bulan sebelum divaksin. Data yang digunakan diperoleh dari Kemenkes, baik itu rekam medis hingga data kasus Covid-19 di kemenkes maupun dari tim Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

“Hasilnya, vaksinasi efektif mencegah 94% Covid-19 bergejala. Dari 91.777 responden yang telah mendapatkan vaksin lengkap, hanya 521 yang terinfeksi Covid-19 atau sebesar 0,56%. Sedangkan dari 28.055 responden yang belum vaksin sama sekali terdapat 2.431 yang terinfeksi,” jelas Panji.

Selain itu, Vaksinasi Sinovac ini juga efektif menekan angka kematian sebesar 98%. Hanya satu orang yang terinfeksi Covid-19 hingga kemudian meninggal dunia dari 91.777 responden yang mendapatkan vaksin lengkap (2 dosis). Sedangkan pada responden yang belum divaksin sama sekali terdapat 17 yang meninggal karena Covid-19.

Vaksinasi Sinovac ini juga terbukti efektif sebesar 96% mencegah perawatan karena Covid-19. Dari 91.777 responden yang telah divaksin lengkap, ada tujuh yang terinfeksi Covid-19 dan harus mendapatkan perawatan. Sedangkan pada responden yang belum divaksin sama sekali (28.055), terdapat 102 yang terinfeksi dan harus mendapatkan perawatan.

Juru Bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan hasill penelitian ini memperlihatkan efektivitas vaksin Sinovac cukup tinggi dalam memberikan proteksi.

“Dari hasil kajian cepat ini kita bisa lihat di awal BPOM sudah mengeluarkan efikasi Sinovac itu 65% artinya risiko tertular atau sakit itu hanya tinggal 40% lagi. Namun, dalam kajian cepat bisa memberikan proteksi hingga 95% untuk tidak menjadi sakit bahkan kalau dilihat yang membutuhkan perawatan dan kematian jauh lebih tinggi,” kata Siti.

Dia kembali mengingatkan masyarakat agar tidak menunda untuk segera mendapat vaksinasi dan tidak perlu memilih vaksin mana yang akan diterima. Tentunya semakin banyak yang divaksin, makin banyak pula yang mendapatkan proteksi terhadap virus Corona. (CHE)