Artikel

Komitmen pada Ekonomi Hijau, Presiden Tinjau Hutan Mangrove di Bali

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bali pada hari ini, Jumat (8/10). Salah satu agenda kunjungan Presiden ini adalah meninjau hutan Mangrove yang ada di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Kabupaten Badung.

Dalam peninjauan tersebut, Presiden tampak didampingi Ibu Negara, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Selain itu ada pula Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono Prawiraatmaja, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan Wakil Menteri LHK Alue Dohong.

Pengelola Taman Hutan Raya, Komang Tri juga tampak menemani rombongan Presiden. Komang turut menjelaskan terkait seluk beluk hutan mangrove di taman tersebut.

Menurut Koman, kawasan hutan mangrove ini direhabilitasi sejak tahun 1992. Luas kawasan ini mencapai 268 hektare. Sebelum menjadi kawasan hutan mangrove, kawasan ini merupakan bekas tambak ikan dan udang yang terbengkalai.

"Sejak 1992 direhabilitasi dan berhasil dengan baik. Saat ini terdapat 92 jenis burung dan 33 jenis tanaman mangrove," kata Komang Tri mengutip siaran pers Biro Setpres, Jumat.

Luas lahan mangrove di Provinsi Bali mencapai 2.143,97 hektare. Dari luas tersebut, 19 hektare di antaranya termasuk kategori kerapatan jarang, serta masih terdapat habitat mangrove yang berpotensi dapat ditanami seluas 263 hektare.

Menurut Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, keberhasilan konservasi hutan mangrove di Mangrove Conservation Forest beriringan dengan alih usaha dari budidaya tambak menjadi multi usaha lain berbasis ekosistem mangrove, seperti budidaya ikan tangkap, hasil pengolahan produk mangrove nonkayu, serta pariwisata.

Upaya tersebut, kata dia, menunjukkan bahwa pemulihan ekosistem mangrove dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal maupun regional.

Dari kunjungan kerja ini juga diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai prestasi dan komitmen ekonomi hijau Indonesia yang dapat ditunjukkan kepada para anggota delegasi G20 pada KTT G20 tahun 2022 di Bali nanti. (WIL)

Simak penjelasan ringkasnya berikut ini: