Artikel

Konektivitas Digital Indonesia Bukan Hanya Soal Ekonomi

 
 | Arusbaik

Upaya membangun konektivitas digital bukan hanya untuk kepentingan ekonomi semata, melainkan merangkai Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan program konektivitas digital bertujuan mempercepat pelayanan pendidikan, kesehatan, mendukung sinergi budaya Nusantara, serta memperkokoh persatuan dan kesatuan Indonesia. 

Pasalnya, transformasi digital diyakini Jokowi merupakan solusi tercepat dan paling strategis untuk mengantar Indonesia mencapai kesuksesan di masa depan. Lebih dari itu, transformasi digital juga diharapkan dapat mendorong kemandirian bangsa.

“Kita harus memastikan agar transformasi digital tidak hanya menguntungkan pihak luar, jangan hanya menambah impor. Kedaulatan dan kemandirian digital harus menjadi prinsip penting dalam transformasi digital yang kita lakukan,” ungkap Jokowi seperti disiarkan dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (26/2).

Program konektivitas digital dapat mendorong pemakaian produk dalam negeri, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), membuka peluang bisnis global, hingga pengembangan pola pikir baru dan penguasaan teknologi mutakhir secara lebih merata di Indonesia.

“Transformasi digital merupakan win-win solution bagi semua pihak. Saya berharap, program konektivitas digital 2021 dapat dijadikan momentum untuk bisa menghubungkan Indonesia dengan teknologi dan pola pikir baru, mindset baru, serta membuka peluang bisnis global dengan masa depan baru menuju kemajuan Indonesia,” tutur Jokowi.

Jokowi menegaskan, Indonesia tidak memposisikan diri sebagai negara yang mendukung proteksionisme. Pasalnya, sejarah telah membuktikan jika praktik proteksionisme justru merugikan. Namun, bukan berarti Indonesia harus menjadi korban praktik ketidakadilan dari raksasa digital dunia. Untuk itu, dibutuhkan program konektivitas digital yang dapat mendorong transformasi digital guna menciptakan win-win solution bagi semua pihak. 

Sejumlah program konektivitas digital telah diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, seperti pembangunan menara-menara Base Transceiver Station (BTS) dan pengembangan proyek satelit multifungsi bernama Satelit Republik Indonesia (Satria). Sementara itu, upaya menyiapkan talenta-talenta digital dilakukan melalui Gerakan Nasional Literasi Digital dan program stimulus pelatihan digital (Digital Talent Scholarship).

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate meyakini, “Program-program ini tidak hanya menjadi prasyarat bagi transformasi digital, juga menjadi akselerator bagi transformasi dan reaktivator yang mendukung pemulihan ekonomi nasional dari pandemi Covid-19.”