Artikel

Lima Tips Melindungi Diri dari Penularan Varian Omicron

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Varian baru Covid-19, Omicron telah terdeteksi masuk ke Indonesia sejak 15 Desember 2021. Kasus pertama ditemukan di Wisma Atlet Jakarta terhadap seorang petugas kebersihan.

Pemerintah pun bergerak cepat. Berbagai langkah dan upaya dilakukan agar varian Omicron tidak menyebar. Diantaranya pembatasan masuk oleh Warga Negara Asing dan memberlakukan karantina selama 10 dan 14 hari.

Untuk masyarakat, berikut lima cara yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dan mencegah varian Covid-19 baru, Omicron berdasarkan rekomendasi dari Satgas Penanganan Covid-19.

  1. Memakai masker dengan benar (yang pas di wajah).

  2. Mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir.

  3. Menjaga jarak dan menghindari kerumunan atau keramaian.

  4. Membuka jendela untuk ventilasi yang lebih baik.

  5. Segera melakukan vaksinasi jika tiba gilirannya.

Melihat telah masuknya varian Omicron ke tanah air, Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menilai hal ini bukanlah hal yang mengagetkan. Bahkan, ia menduga varian ini telah masuk sebelum bulan Desember.

"Bahkan mungkin dari sejak awal November, dan itu artinya juga potensi bahwa itu (Omicron) ada di masyarakat juga relatif besar," ujar Dicky dikutip Kompas.com, Senin (27/12).

Oleh karenanya, ia mengatakan sudah sepatutnya varian Omicron diwaspadai karena varian tersebut memiliki kemampuan menginfeksi yang lebih besar dibandingkan varian Delta.

"Dia ini memiliki kemampuan yang lebih besar, setidaknya tiga kali daripada Delta dalam menginfeksi orang-orang yang sudah terinfeksi. Termasuk, dibandingkan Delta, dia masih bisa menginfeksi orang yang sudah divaksinasi," katanya.

Ia pun meminta agar masyarakat tidak terkecoh dengan gejala ringan dan sedang sebagai akibat dari varian Omicron. Pasalnya, ia mengungkapkan ada dampak jangka panjang yang bisa terjadi pada penyitas seperti Long Covid-19, penurunan kualitas kesehatan hingga kerusakan organ tubuh seperti otak, ginjal, dan paru-paru.

Lebih lanjut, ia menuturkan  gejala ringan-sedang Covid-19 pada lansia menyebabkan 10 persen kematian pada kelompok tersebut.

"Jangan sampai terkecoh, terdistraksi dengan pengertian mild. Mild ini, ringan-sedang, semua varian begitu. Tapi kalau bicara ringan-sedangnya Covid, itu sangat-sangat berbeda dengan flu atau dengan penyakit-penyakit, katakanlah, masuk angin," tutur Dicky.

Beberapa gejala varian Omicron diantaranya sakit kepala, pilek, bersin, sakit tenggorokan, kehilangan indra penciuman, batuk, kelelahan dan demam. (din)