Artikel

Mahasiswa Kedokteran dan Keperawatan Harus Disiapkan Jadi Vaksinator

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Lonjakan kasus Covid-19 yang tengah menyerang Indonesia turut memicu antusiasme publik terhadap vaksinasi. Sehingga kesiapan dan kuantitas vaksinator menjadi sangat penting untuk menyuseskan vaksinasi.

Ketua Komisi X DPR RI, Syaifula Huda mengatakan minat publik akan pentingnya vaksin mulai tumbuh melihat fakta gelombang kedua pandemi ini. Hal ini terlihat dari lonjakan peminat vaksin di beberapa sentra vaksinasi.

"Beberapa hari terakhir sentra vaksin di puskesmas-puskesmas, di beberapa wilayah mengalami lonjakan peminat vaksin. Masyarakat mulai sadar akan pentingnya vaksin sehingga berbondong ke sentra vaksinasi," kata Huda dikutip dari Liputan6, Minggu (27/6).

Menurutnya, pemerintah harus menangkap minat masyarakat ini dengan lebih meningkatkan tenaga vaksinator. Untuk itu, pihaknya mendorong agar mahasiswa kedokteran dan keperawatan dapat dilatih menjadi tenaga vaksinator.

"Jika kekurangan tenaga vaksinator maka mahasiswa kedokteran maupun mahasiswa keperawatan bisa didorong sebagai relawan. Kami yakin dengan kerja bersama ini program vaksinasi akan bisa diselesaikan dalam waktu cepat," ujar Huda.

Politisi PKB ini yakin mahasiswa kedokteran dan keperawatan sudah memiliki dasar-dasar ilmu Kesehatan sehingga tidak akan kesulitan mengikuti pelatihan sebagai vaksinator yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan atau lembaga terkait.

Disebutkan Huda, saat ini Indonesia sedang berpacu dengan waktu untuk sesegera mungkin membentuk kekebalan komunal (herd immunity). Selama herd immunity belum tercapai, maka Indonesia akan terus berhadapan dengan pandemi susulan.

"Jika melihat data, vaksinasi di Indonesia relatif lamban dibandingkan beberapa negara lain. Padahal stok vaksin kita relatif aman," katanya.

Karena itu, dia mengusulkan langkah darurat untuk menjamin ketersediaan tenaga kesehatan dalam menghadapi gelombang kedua Covid-19. Huda mengatakan perlu ada percepatan kelulusan bagi mahasiswa kedokteran maupun mahasiswa keperawatan di Indonesia.

“Mereka yang sudah di tingkat akhir dan tinggal menyelesaikan kewajiban akademis yang sifatnya administratif segera saja diluluskan. Mereka bisa segera ditugaskan untuk memperkuat ketersediaan tenaga Kesehatan dalam menghadapi pandemic Covid-19 di tanah air," imbuhnya. (CHE)