Artikel

Maksimal, Pemerintah Jamin Ketersediaan Oksigen

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Pemerintah terus berupaya maksimal menyediakan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19. Hal ini disampaikan Juru Bicara Menko bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Jodi Mahardi.

"Pemerintah akan terus mengusahakan dan mencari jumlah oksigen secara maksimal dengan berbagai cara baik di industri lokal maupun menyiapkan import action," kata Jodi dikutip dari keterangan resmi, Senin (5/7).

Menurutnya, meski pemerintah mengamini ketersediaan oksigen kini terbatas, tapi keselamatan rakyat adalah hukum utama. Karena itu pemerintah telah menyiapkan beberapa tempat untuk penanganan pasien Covid-19.

"Di antaranya ada rumah susun Nagrak, Rumah Susun Pasar Rumput, Wisma Atlet, dan Asrama Haji. Peruntukan fasilitas tersebut akan ditentukan Kementerian Kesehatan dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 berdasarkan kriteria urgensi penanganan pasien Covid-19," jelasnya.

Di tempat terpisah, Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebut kebutuhan oksigen medis melesat dari 400 ton per hari menjadi 2.500 ton per hari.

Kebanyakan pasien Covid-19 yang datang ke rumah sakit berada dalam kondisi bergejala berat-kritis sehingga membutuhkan oksigen untuk perawatan.

"Jadi kami minta industri gas dapat meningkatkan produksi oksigen medis dibandingkan penyediaan gas untuk industri," kata Siti.

Untuk mencegah penimbunan tabung oksigen oleh spekulan saat permintaan masyarakat tinggi, pihak kepolisian telah menyiapkan tim pengawas.

“Kami sudah bentuk tim untuk mengawasi mereka semuanya jangan sampai terhambat atau coba-coba menimbun. Kami akan lakukan tindakan yang tegas kepada mereka semua," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus

Kombes Yusri menegaskan pihaknya akan menindak tegas oknum yang mencoba mengambil keuntungan dengan memanfaatkan penderitaan masyarakat akibat pandemi Covid-19.

"Para spekulan, ini sebagai satu ketegasan yang kita sampaikan bahwa tolong yang coba akan bermain kami akan proses kalau memang kita temukan," ujarnya. (CHE)