Artikel

Menag: Sabar, Agar Pandemi Cepat Berlalu

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Bertujuan melindungi masyarakat dari penularan Covid-19, Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk meniadakan mudik Idul Fitri tahun 2021.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, keputusan tersebut diambil karena pemerintah memiliki dasar. Agar pandemi cepat berlalu, Menag ajak masyarakat bersabar dan melakukan aksi kolaboratif.

“Jadi sampai sekarang, sampai keputusan tadi rapat bersama Bapak Presiden dan para menteri, Panglima TNI, dan Kapolri, mudik dilarang. Kenapa dilarang? Karena kita memiliki dasar,” ujar Menag Yaqut, dikutip dari laman Presidenri.go.id, Selasa (20/4/2021).

Terkait mudik, Menag menjelaskan bahwa hukumnya dalam agama adalah sunah. Sementara menjaga kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan, hukumnya wajib. Karenanya, ia berpendapat, perkara wajib jangan sampai digugurkan oleh perkara sunah.

“Jadi larangan mudik ini lebih ditekankan karena kita semua, pemerintah terutama ini, ingin melindungi diri kita dan seluruh warga negara ini agar terjaga dari penularan Covid-19,” tandasnya.

Terkait ibadah-ibadah sunah di bulan Ramadan, seperti salat tarawih dan iktikaf, tetap diperbolehkan dengan pembatasan 50 persen dari kapasitas masjid atau musala. Menurut Menag, hal tersebut pun hanya berlaku di daerah dengan zona hijau dan zona kuning.

“Untuk merah dan oranye tetap tidak ada pelonggaran. Kita tidak memberikan kelonggaran untuk zona merah dan oranye. Artinya, sekali lagi bahwa dalil mendahulukan keselamatan itu adalah wajib harus lebih diutamakan daripada mengejar kesunahan yang lain,” jelasnya.

Selain peniadaan mudik dan pembatasan ibadah, Menag mengatakan, takbir keliling juga tidak diperkenankan untuk dilakukan. Untuk alasan yang sama dengan peniadaan mudik, takbir keliling berpotensi menimbulkan kerumunan yang membuka peluang penularan virus.

“Takbir keliling kita tidak diperkenankan, silakan takbir dilakukan di dalam masjid atau musala supaya, sekali lagi, menjaga kesehatan kita semua dari penularan Covid-19. Itu pun tetap dengan pembatasan 50 persen dari kapasitas masjid atau musala,” tegasnya.

Lebih lanjut Menag mengajak masyarakat bersabar dan menjalankan aksi bersama agar mencapai tujuan yang diinginkan.

“Saya kira dengan kita bersabar ini Allah akan memberikan jalan atau hasil yang terbaik untuk kita semua dan bangsa negara. Insyaallah ikhtiar bersama pemerintah dan masyarakat, bersama-sama kita melakukan aksi kolaboratif untuk menangani pandemi Covid-19 ini, saya kira pandemi Covid-19 akan segera berlalu,” tuturnya.

Ayo, Teman Baik, sama-sama jalankan aturan dan protokol kesehatan agar hasil baik yang diharapkan lebih cepat terwujud!