Artikel

Pemerintah Fokus Pulihkan Ekonomi di Tahun 2022

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Presiden Joko Widodo menyatakan akan mendorong pemulihan ekonomi dan melakukan reformasi struktural sebagai rencana kerja pemerintah di tahun 2022. Selain itu, Presiden juga menekankan pengendalian Covid-19 sebagai fondasi pemulihan ekonomi.

Hal itu disampaikan saat meresmikan pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/5).

Kepala Negara mengatakan selain pemulihan ekonomi dan reformasi struktural, pemerintah juga akan melakukan percepatan belanja pemerintah, terutama berbagai bentuk bantuan sosial, padat karya, serta mendorong belanja masyarakat.

“Demand side harus diperbesar, sisi permintaan harus diperbesar. Kemarin saya sudah mengingatkan di akhir Maret 2021 di perbankan masih ada uang APBD provinsi, kabupaten, dan kota Rp182 triliun yang seharusnya itu segera dibelanjakan untuk memperbesar sisi permintaan atau konsumsi," kata Presiden.

Presiden juga meminta jajarannya agar terus berupaya mendorong kebangkitan industri sehingga para pekerja mulai bekerja, dan sisi permintaan domestik juga harus ditingkatkan. Tetapi semua itu harus dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menginstruksikan semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah agar bersinergi dalam melaksanakan dan memanfaatkan reformasi struktural yang sudah dimulai dengan penetapan Undang-Undang Cipta Kerja.

"Harus kita rencanakan sejak sekarang bahwa nilai tambah di sektor industri harus ditingkatkan, ketahanan pangan harus meningkat, dan pemulihan sektor pariwisata bisa berjalan baik," ujar Presiden.

Menurut Presiden, perkembangan dunia yang mengarah ke ekonomi hijau (green economy) seharusnya bisa membuat Indonesia memperoleh manfaat yang besar dengan posisinya sebagai salah satu paru-paru terbesar di dunia.

“Transformasi energi menuju energi baru dan terbarukan harus dimulai. Green economy, green technology, dan green product harus diperkuat agar kita bisa bersaing di pasar global," ujarnya.

Untuk mendukung hal ini, pemerintah merencanakan untuk membuat Green Industrial Park yang rencananya akan disiapkan di Kalimantan Utara memanfaatkan tenaga air (hydropower).

Pembangkit listrik ini akan menghasilkan energi terbarukan yang nantinya disalurkan pada kawasan industri hijau yang menghasilkan produk-produk hijau.

“Kita juga mempunyai kekuatan di blue economy. Indonesia adalah negara terkaya dalam hal biodiversitas di laut. Kita harus memanfaatkan secara bijak anugerah Tuhan ini, menyejahterakan rakyat, dengan tetap menjaga alam dan keberlanjutan produksi. Sustainable blue economy menjadi agenda yang harus diprioritaskan di semua wilayah pantai yang kita miliki," jelas Jokowi.

Menutup arahannya, Presiden menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus inklusif. Pertumbuhan ekonomi juga menjadi bagian penting bagi penyelesaian masalah-masalah tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs.

"Pertumbuhan ekonomi harus menjadi mesin bagi pemerataan pembangunan dan keadilan ekonomi baik antardaerah, antardesa, dengan kota. Pertumbuhan ekonomi harus meningkatkan kelas UMKM kita dan semakin mampu bersaing dengan produk-produk dari negara lain," imbuhnya. (CHE)