Artikel

Peran Infrastruktur di Tengah Pandemi

 
 | Arusbaik

Tanpa infrastruktur yang baik, suatu negara akan sulit menghadapi berbagai tantangan, terutama tantangan di masa pandemi Covid-19.

"Contohnya, teknologi digital tidak kalah penting dibandingkan infrastruktur lainnya selama pandemi. Aktivitas masyarakat di dalam rumah selama penerapan pembatasan sosial, sangat terbantu dengan kehadiran infrastruktur di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Teknologi ini pun cukup mendukung bisnis perusahaan dengan para pegawainya beralih menjadi Work From Home (WFH), termasuk berdampak positif bagi perdagangan, restoran, maupun perhotelan," ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, pada Kamis (18/2).

Ada tiga tantangan besar untuk mencapai pertumbuhan pembangunan berkelanjutan, yaitu pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan teknologi.  Ketiganya dirasakan oleh masyarakat miskin, sehingga kesenjangan semakin terlihat meluas.

Teknologi misalnya, telah memperlebar kesenjangan antara masyarakat yang kaya dan miskin. Artinya, teknologi digital berpotensi memecah belah masyarakat, di mana yang memiliki aksesibilitas akan lebih produktif, sementara sebaliknya akan tertinggal.

Contoh kasus di Indonesia, dari 75 ribu desa, yang  belum terkoneksi internet dan layanan kesehatan primer seperti puskesmas mencapai 20 ribu desa. Untuk menghadapi masalah ini, pemerintah pun fokus pada pembangunan infrastruktur di bidang TIK, dengan mengalokasikan Rp30,5 triliun, termasuk tambahan akses internet pada sekitar 4 ribu desa  pada 2021. 

Begitu pula yang terjadi pada sebuah negara, kesenjangan dari sisi ekonomi satu negara akan melebar akibat pandemi dan keterbatasan teknologi. Kondisi masyarakat miskin pun semakin memprihatinkan.

Sama halnya dengan perubahan iklim. Kalangan miskin lebih merasakan dampak iklim yang ekstrem, antara lain seperti turunnya panen yang menyebabkan kelangkaan pangan dan kekeringan yang mengakibatkan kesulitan air. Bahkan, mereka juga harus waspada akan banjir yang mengancam perekonomian.

Pembangunan berkelanjutan di saat pandemi tidak hanya memandang unsur TIK atau perubahan iklim saja, tapi juga keberadaan infrastruktur. Contohnya, jalan dan jembatan yang dapat memotong biaya distribusi sangat penting.

Namun, dalam kondisi pandemi saat ini, kesehatan masyarakat dan pekerja yang terlibat dalam pembangunan infrastruktur juga tidak dapat diabaikan. Jadi tidak hanya menggenjot pembangunan infrastruktur saja, tapi juga sektor kesehatan.

"Artinya, pembangunan ekonomi dan kesehatan harus dilakukan secara bersamaan," kata Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Kementerian PUPR, Nicodemus Daud, seperti dikutip dari detik.com.