Artikel

Petani Lega Pemerintah Tidak Impor Beras Saat Panen Raya

 
 | Arusbaik

Setelah pemerintah memperjelas kebijakan impor beras yang tidak akan dilakukan di masa panen raya, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) merasa lega. Organisasi tersebut mengapresiasi sikap pemerintah dan penjelasan yang diberikan, sehingga tidak lagi terjadi simpang siur pemberitaan.

“Kita beri apresiasi karena sudah dijelaskan tidak akan ada beras impor sampai bulan Juni 2021," kata Wakil Sekretaris Jenderal KTNA, Zulharman Djusman seperti dikutip Republika, Minggu (28/3). Zulharman mengatakan, kualitas gabah yang dihasilkan petani saat ini sudah mulai normal.

Sebelumnya memang terkendala karena ketidakjelasan cuaca yang menyebabkan curah hujan tinggi. Akibatnya, kualitas gabah rendah, mengandung banyak air lebih dari 25 persen, sehingga tak bisa diserap Bulog. “Tapi sekarang hampir seluruh wilayah Indonesia sudah mulai normal. Jadi petani bisa memenuhi kriteria Bulog,” katanya.

Jika impor beras harus dilakukan Juni 2021, Zulharman berharap, pemerintah mempertimbangkan volume impor yang dilakukan. “Sekecil mungkin, karena setelah panen raya para petani akan kembali menanam lagi,” tuturnya.

Sebelumnya Zulharman mengatakan bahwa sebenarnya rencana impor beras sudah dirancang pemerintah sejak tahun lalu. Alasannya, stok beras tahun lalu harus disalurkan sebagai bantuan akibat pandemi Covid-19. “Itu sebabnya, pemerintah merencanakan impor beras untuk menjaga stok tahun ini,” ujarnya seperti dikutip Detik.com.

Namun, ada perubahan situasi yang menyebabkan beras tidak lagi disalurkan sebagai bantuan, sehingga stok di Bulog menumpuk dan mengalami penurunan kualitas. “Beras di Bulog masih disimpan dalam karung, sehingga terjadi penurunan mutu. Saya rasa ini yang memacu Menko Perekonomian dan Mendag akan mengimpor beras kembali,” katanya.

Presiden Joko Widodo baru-baru ini memastikan bahwa sampai bulan Juni 2021 tidak akan ada impor beras. Jokowi menegaskan, impor beras hanyalah opsi yang dapat ditempuh sewaktu-waktu untuk berjaga di tengah situasi pandemi yang penuh ketidakpastian saat ini.