Tanpa Acara Khusus, Presiden Habiskan Malam Pergantian Tahun di Istana Bogor
Presiden Joko Widodo dipastikan tidak menghadiri atau menyelenggarakan acara khusus untuk mengisi malam pergantian tahun.
Presiden JokowiArusBaik.id – Strategi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan pemerintah berhasil. Hal ini terbukti dari turunnya angka kasus Covid-19 secara signifikan.
Berdasarkan angka rata-rata kasus harian Covid-19 pada bulan Juli lalu mencapai hingga 50.000 kasus per hari. Namun, bulan ini, September, tercatat hanya kurang dari 5.000 kasus dalam sehari. Ini artinya ada penurunan hingga 10 kali lipat.
Tak hanya peran pemerintah, masyarakat juga berperan dalam penurunan kasus Covid-19 di tanah air. Masyarakat patuh dan disiplin 5M protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi gratis.
Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan, kepedulian masyarakat dalam rangka menekan angka kasus Covid-19 menjadi salah satu indikator penurunan kasus.
“Kalau dilihat kaitannya dengan kepedulian masyarakat tingkat kepedulian masyarakat tinggi. Negara itu mampu menekan mobilitas penduduk,” ungkap Maxi dalam dialog KPC PEN yang digelar secara virtual, Selasa (7/9).
Terkait dengan turunnya kasus Covid-19 yang signifikan, Maxi lantas membandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Filipina dan Vietnam. Menurutnya, meski Malaysia mampu menurunkan mobilitas penduduk 40-45%, tapi kasusnya tetap tinggi.
“Saya enggak tahu persis seperti apa di sana pengaturan atau protokol kesehatannya jalan tidak. Begitu juga Filipina. Filipina malah menekan mobilitas bisa 25-30%. Tapi, kasusnya juga meningkat. Sementara Vietnam memang angka mobilitasnya sangat tinggi, masih 60-70%, saya kira masih tinggi dan kasusnya meningkat,” jelas Maxi.
Oleh sebab itu, ia menilai Indonesia beruntung bisa dengan cepat menurunkan kasus Covid-19.
“Jadi kalau dilihat ini terbukti kita mampu menekan mobilitas sampai 20-30%. Saya kira itu sangat menunjukkan penurunan pada kasus transmisi penularan yang menurun dari 6 sekian persen. Terbukti bahwa melalui PPKM ini sangat berhasil,” ungkapnya.
Berhasilnya kebijakan PPKM yang dibuat Pemerintah Indonesia seakan menjadi contoh bagi para negara tetangga. Seperti Malaysia yang membandingkan kasus di negaranya dengan Indonesia.
Pemimpin Partai Aksi Demokratik (DAP) Malaysia Lim Kit Siang pun menyentil Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin yang dinilai belum mampu menurunkan kasus Covid-19 meski sudah menerapkan program vaksinasi.
"Bisakah Menteri Kesehatan yang baru, Khairy Jamaluddin, menjelaskan mengapa selama 16 hari berturut-turut, Indonesia telah mengurangi kasus baru Covid-19 hariannya menjadi lebih sedikit dari kasus Malaysia, bahkan kurang dari setengah seperti kemarin 8.955 kasus menjadi 20.988 kasus Malaysia?" ujar Lim, dikutip Malaymail via CNN Indonesia.
Bahkan, informasi lain seperti dilansir Tribunnews, kebijakan lockdown yang diterapkan Pemerintah Filipina hanya membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan tanpa mengurangi kasus Covid-19.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte baru-baru ini mengatakan, negara tidak mampu lagi melakukan lockdown (penguncian) karena menghancurkan ekonomi.
Berdasarkan data dari Our World in Data yang diterbitkan 1 September 2021, kasus baru Covid-19 di Malaysia per satu juta orang saat ini 572,43 dibandingkan dengan Indonesia 37,40. Sedangkan Filipina 126,95 dan Myanmar 61,27. (DIN)
Simak penjelasan ringkasnya berikut ini: