Artikel

Presiden Apresiasi Kontribusi NU dalam Penanganan Covid-19

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Presiden Joko Widodo mengapresiasi kontribusi Nahdlatul Ulama (NU) dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. 

Apresiasi tersebut disampaikan Kepala Negara dalam sambutannya pada Peresmian Pembukaan Muktamar ke-34 NU yang digelar di Pondok Pesantren Darussa'adah, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, Rabu (22/12).

"Atas nama pemerintah, atas nama masyarakat, atas nama negara, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Nadhlatul Ulama yang telah membantu pemerintah dalam menenangkan umat, menenangkan masyarakat dalam masa pandemi ini," ujar Presiden mengutip siaran pers Biro Setpres.

Menurut Presiden, kontribusi dan dukungan NU turut mempengaruhi menurunnya tingkat kasus Covid-19 di Tanah Air. Presiden mengatakan, saat ini kasus Covid-19 berada di kisaran angka 216 kasus, setelah pada bulan Juli lalu sempat mencapai angka 56 ribu kasus harian Covid-19.

Selain kasus harian turun, tingkat vaksinasi di Indonesia saat ini juga terus meningkat. Berdasarkan data yang diterima, saat ini Indonesia telah menyuntikkan 263 juta vaksin kepada masyarakat dan 1 juta vaksin kepada anak-anak usia 6-11 tahun.

Meski demikian, Presiden Jokowi menegaskan bahwa semua pihak harus tetap hati-hati dan waspada terhadap munculnya varian baru Covid-19. Presiden pun mengajak semua pihak untuk terus menerapakan protokol kesehatan secara ketat.

Kewaspadaan, kata Presiden harus ditingkatkan mengingat saat ini sudah muncul varian Omicron. Di seluruh dunia, Omicron sudah ada 83.000 kasus, dan Indonesia sendiri sudah mendeteksi adanya kasus varian tersebut. 

“Sehingga sekali lagi saya sangat mengapresiasi protokol kesehatan didampingi satgas dalam Muktamar ini dan insyaallah kita semuanya kembali ke daerah masing-masing dalam keadaan sehat," tandasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta Ibu Wury Ma'ruf Amin, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Kemudian Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Rais 'Am PBNU Miftachul Akhyar, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi beserta Ibu Riana Sari Arinal, dan Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad. (wil)