Artikel

Presiden: Indonesia Produsen Vaksin Terbesar di Asia Tenggara

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini Indonesia merupakan produsen vaksin terbesar di Asia Tenggara. Karena itu, Indonesia siap menjadi hub bagi peningkatan produksi vaksin di kawasan.

“Sebagai produsen vaksin terbesar di Asia Tenggara, Indonesia siap menjadi hub bagi peningkatan produksi vaksin di kawasan,” kata Presiden mengutip Youtube Sekretariat Presiden, Senin (24/5).

Hal ini disampaikan Presiden saat berpidato secara virtual dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kesehatan Global. Menurut Jokowi, hub ini diperlukan untuk menggenjot produksi vaksin Covid-19. Dengan begitu semua negara bisa mendapatkan akses vaksin sehingga pandemi bisa diatasi.

Kepala negara menegaskan pandemi Covid-19 hanya bisa ditangani secara global bila seluruh negara dapat pulih sepenuhnya dari penyebaran Covid-19. Kenyataannya, masih banyak negara dunia yang harus berhadapan dengan tantangan akses vaksin yang belum adil dan merata bagi semua negara.

Jokowi menilai suplai vaksin untuk negara berpenghasilan rendah dan negara berkembang masih belum maksimal. Sedangkan negara kaya sudah menerima dosis vaksin dalam jumlah yang sangat banyak.

“Di saat beberapa negara telah mulai memvaksinasi kelompok berisiko rendah yaitu anak-anak dan usia dewasa, hanya 0,3% suplai vaksin untuk negara berpenghasilan rendah. Kesenjangan itu sangat nyata, ketika 83% dosis vaksin global sudah diterima negara kaya. Sementara negara berkembang hanya menerima 17% untuk 47% populasi dunia,” jelas Jokowi.

Kepala Negara menyebutkan perlunya langkah nyata dalam jangka pendek untuk mendorong lebih kuat lagi pembagian dosis (doses-sharing) melalui skema COVAX Facility.

Sementara untuk jangka panjang, masyarakat global harus bisa melipatgandakan produksi vaksin untuk memenuhi kebutuhan global dan membangun ketahanan kesehatan. Sejalan dengan hal ini, tentu perlu adanya peningkatan kapasitas produksi secara kolektif melalui alih teknologi dan investasi.

“Jika isu kapasitas produksi dan distribusi tidak segera ditangani saya khawatir akan semakin lama kita dapat menyelesaikan pandemi ini,” imbuhnya.

Presiden meminta negara-negara anggota G20 untuk memberikan dukungan bagi peningkatan produksi dan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara. Karenanya, Indonesia juga mendukung penuh proposal TRIPS Waiver yang mengusulkan untuk sementara waktu melepaskan kewajiban dalam melindungi hak kekayaan intelektual terkait pencegahan, penanganan, atau pengobatan Covid-19.

Indonesia sendiri telah memutuskan untuk menjadi salah satu negara co-sponsor proposal tersebut dan berharap negara-negara anggota G20 lainnya bisa memberikan dukungan yang sama.

Untuk diketahui, KTT Kesehatan Global merupakan salah satu pertemuan G20 dibawah Presidensi Italia untuk tahun 2021. KTT ini dihadiri pemimpin negara G20, negara undangan, serta pimpinan organisasi Internasional.

KTT Kesehatan Global menghasilkan kesepakatan “Deklarasi Roma”. Isinya antara lain prinsip kerja sama multilateral dan tindakan bersama untuk mencegah krisis kesehatan global di masa depan dengan komitmen membangun dunia yang lebih sehat, aman, adil, dan berkelanjutan. (CHE)