Artikel

Produk Pro Rakyat Harus Jadi Sorotan Ekonomi Daerah

 
 | Arusbaik

Presiden Joko Widodo meminta pemerintah daerah memperbanyak pelaksanaan program padat karya karena bisa menjadi kunci untuk memulihkan daya beli masyarakat sekaligus mengungkit ekonomi yang terganggu akibat pandemi Covid-19.

“Paling penting program-program padat karya diperbanyak untuk memulihkan ekonomi daerah. Rakyat sekarang ini butuh pekerjaan dan pendapatan," ujar Presiden Joko Widodo saat membuka Musyawarah Nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia di Istana Negara, Jakarta (26/3). Jokowi menyontohkan pelaksanaan program padat karya yang bisa diaplikasikan untuk memperbaiki jalan kampung, saluran air, sekolah, puskesmas, dan lain sebagainya.

“Dengan cara ini akan tercipta lapangan kerja dan memberi masyarakat pendapatan. Dengan adanya pendapatan, daya beli akan meningkat dan demand ekonomi akan naik,” katanya. Presiden juga mengingatkan pemerintah daerah untuk terus melanjutkan program bantuan sosial (bansos) dan bisa dengan cepat merespon kebutuhan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.

“Meski sudah ada bantuan dari pusat, apabila anggaran daerah memungkinkan, maka pemerintah daerah bisa membantu meringankan beban UMKM di daerah masing-masing. Selain itu, tetap lanjutkan bansos, terutama untuk masyarakat yang tidak bisa ikut program padat karya,” tuturnya.

Tahun ini, Kementerian PUPR menargetkan program padat karya bisa menyerap 1,2 juta tenaga kerja. Awalnya, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk program ini sebesar Rp12 triliun dan kemudian dinaikkan menjadi Rp23,4 triliun.

“Melalui program ini, masyarakat di desa bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 2 juta per bulannya dengan asumsi upah per hari sebesar RP 80 ribu hingga Rp 100 ribu,” papar staf Khusus Menteri PUPR Endra Atmawidjaja  dalam sebuah acara baru-baru ini.