Artikel

Proning, Teknik untuk Jaga Level Oksigen Pasien Covid-19

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Salah satu dampak yang ditimbulkan dari terpapar Covid-19 adalah merosotnya kadar oksigen dalam tubuh. Untuk menjaga agar kadar oksigen tetap stabil, atau meningkatkan level oksigen, seseorang bisa melakukan langkah sederhana yang disebut dengan proning.

Proning adalah teknik untuk mendapatkan kembali kualitas level oksigen dalam tubuh yang akan membantu paru-paru untuk mengalirkan oksigen ke dalam darah secara efisien. Para ahli meyakini teknik proning bisa menjadi salah satu terapi penderita Covid-19 yang memang bermasalah dengan level oksigen mereka.

Sebuah studi di European Respiratory Journal tahun 2002, sebagaimana dikutip dari Liputan6, Jumat (2/7), melaporkan, teknik ini terbukti sebagai langkah efektif dalam waktu yang lama, pada pengobatan pasien sindrom penyakit pernapasan akut (acute respiratory disease syndrome/ARDS).

Proning membutuhkan sedikit atau tanpa peralatan. Teknik ini juga mungkin membantu pasien yang sakit kritis, untuk menghindari pemasangan ventilator sebagai bantuan pernapasan.

Sebelum melakukan proning, Anda memerlukan bantal sebanyak satu di bawah leher, satu atau dua di bawah dada hingga melalui paha atas, serta dua di bawah tulang kering.

  • Lalu, lakukan setiap posisi yang direkomendasikan ini, masing-masing sekitar 30 menit dan disarankan tidak lebih:

  • mulailah dengan berbaring tengkurap,

  • berbaring miring ke kanan,

  • duduk dengan kaki terentang di depan Anda,

  • berbaring di sisi kiri,

  • lalu kembalilah berbaring tengkurap.

Ada juga beberapa anjuran dan larangan dalam melakukan proning:

  • hindari tengkurap selama satu jam setelah makan

  • pertahankan proning hanya sebanyak yang bisa ditoleransi dengan mudah

  • seseorang mungkin bisa tengkurap hingga 16 jam sehari, dalam beberapa siklus, selama merasa nyaman

  • bantal dapat disesuaikan sedikit untuk mengubah area tekanan dan untuk kenyamanan

  • pantau setiap luka tekan atau cedera, terutama di sekitar tonjolang tulang.

Selain itu, menurut Kementerian Kesehatan India, proning juga harus dihindari pada mereka yang berada dalam kondisi:

  • hamil

  • trombosis vena dalam (ditangani dalam waktu kurang dari 48 jam)

  • kondisi jantung mayor

  • fraktur tulang belakang, tulang paha, atau panggul yang tidak stabil. (WIL)

Simak penjelasan ringkasnya berikut ini: