Artikel

Sempat Dialami Deddy Corbuzier, Ini Gejala Badai Sitokin pada Penderita Covid-19

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Artis Deddy Corbuzier mengaku belum lama ini sempat kritis saat mengalami Badai Sitokin. Lantas seperti apa kondisi dan gejala badai sitokin pada penderita Covid-19 yang dimaksud tersebut.

Sebelum membahas gejala badai sitokin pada penderita Covid-19, terlebih dahulu kita pahami apa yang disebut sebagai badai sitokin.

Apa itu badai sitokin?

Badai sitokin bukanlah nama penyakit melainkan adalah sindrom yang mengacu pada sekelompok gejala medis dimana sistem kekebalan tubuh mengalami terlalu banyak peradangan. Singkatnya, badai sitokin merupakan reaksi berlebih sistem kekebalan tubuh.

Dokter spesialis penyakit dalam dr RA Adaninggar lewat unggahan di akun instagramnya mengatakan Badai sitokin pada Covid-19 adalah suatu reaksi sistem imun yang berlebihan dan tidak terkontrol terhadap virus. Reaksi sistem imun yang berlebihan ini tidak hanya akan “membunuh” virus tapi juga bisa menimbulkan keradangan yang menyebabkan kerusakan organ tubuh inang.

Penyebab badai sitokin

Penanggung jawab Logistik dan Perbekalan Farmasi RSUP Dr. Kariadi Semarang, Mahirsyah Wellyan menjelaskan saat virus Corona memasuki tubuh, sel-sel darah putih akan merespons dengan memproduksi sitokin. Sitokin adalah protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh untuk melakukan berbagai fungsi penting dalam penanda sinyal sel.

Pelepasan sitokin bisa mempengaruhi perilaku sel di sekitarnya. Sitokin yang keluar dalam jumlah sedikit tidak berpengaruh pada kondisi paru-paru pasien. Namun, jika jumlah sitokin yang dikeluarkan di paru sudah banyak, yang disebut sebagai badai sitokin, akan mengakibatkan paru sangat padat dan kaku. Kondisi terburuknya paru-paru akan mengalami peradangan.

Gejala badai sitokin pada penderita Covid-19

Melansir Kompas.com, Senin (23/8) normalnya, sitokin hanya berfungsi sebentar dan akan berhenti saat respons kekebalan tubuh tiba di daerah infeksi. Namun pada kondisi badai sitokin, sitokin terus mengirimkan sinyal sehingga sel-sel kekebalan tubuh terus berdatangan dan bereaksi di luar kendali.

Akibatnya paru-paru bisa mengalami peradangan parah karena sistem kekebalan tubuh berusaha keras membunuh virus. Hal ini bisa terus terjadi meski infeksi sudah selesai. Selama peradangan, sistem imun juga melepas molekul bersifat racun bagi virus dan jaringan paru-paru.

Sehingga, jika kondisi ini tidak mendapat penanganan yang tepat, fungsi paru-paru pasien bisa menurun dan membuat pasien sulit bernapas. Kondisi inilah yang kemudian bisa membuat pasien Covid-19 akhirnya meninggal dunia atau tidak bisa bertahan.

Ada beberapa gejala badai sitokin pada penderita Covid-19 di antaranya:

  • Kedinginan atau mengigil

  • Kelelahan tanpa sebab

  • Pembengkakan di tungkai

  • Merasa mual dan muntah

  • Nyeri persendian

  • Sakit kepala

  • Munculnya ruam kulit

  • Batuk dan nafas yang cepat akibat gangguan di paru-paru

  • Kejang

Dan beberapa gejala badai sitokin pada penderita Covid-19 yang lebih parah. Karena bisa berakibat fatal bagi penderitanya, maka harus diatasi dan ditangani dengan cepat agar risikonya bisa ditekan. (CHE)

Saksikan video pilihan berikut: