Artikel

Sinyalnya Positif, Ekonomi Q4 2021 Optimis Membaik

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Laju pemulihan ekonomi nasional terus menunjukkan sinyal positif. Hal itu menimbulkan optimisme ekonomi Indonesia pada Kuartal 4 (Q4) 2021 akan mengalami perbaikan dari periode sebelumnya.

Asisten Deputi Moneter dan Sektor Eksternal Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan mengatakan, tren pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 terus menunjukkan perbaikan. Pada Q1 lalu, ekonomi tumbuh sebesar 0,71 persen di saat tren dunia masih minus.

Sementara pada Q2, ekonomi Indonesia tumbuh melesat yaitu mencapai 7,07 persen. Menurut Ferry, pertumbuhan ekonomi ini sangat tergantung dengan situasi pandemi Covid-19 pada masing-masing kuartal.

Seperti pada Q1, jelsanya, kasus aktif harian mencapai 170.000 orang. Hal ini membuat pertumbuhan ekonomi juga mentok di angka 0,71 persen saja. Sementara, situasi pada Q2 sangat berbeda dengan kasus aktif harian yang ada di angka 100.000 orang.

"Sehingga itu juga menunjukkan penjelasan mengapa di Q2 kita tumbuh sangat tinggi," kata Ferry mengutip alinea.id, Sabtu (6/11).

Sementara pada Q3 tahun 2021, situasinya cukup berat. Pasalnya, kasus harian Covid-19 pada waktu itu puncaknya mencapai 573.908 orang. Namun untuk Q4, pemerintah optimis akan membaik mengingat situasi pandemi di Indonesia juga terus mengalami perbakan.

"Di Q4 kita harapkan bisa tumbuh lebih dari 5%, tetapi tentu tidak setinggi Q2 (7,07%)," tandasnya.

Indikator Perbaikan Ekonomi

Sementara itu, Badan Pusat Statistik merilis data yang menunjukkan adanya pertambahan jumlah tenaga kerja formal pada per Agustus 2021. Angkanya bertambah jika dibandingkan dengan Agustus 2020.

Disebutkan, persentase pertambahan pekerja formalitu mencapai 39,53 persen menjadi 40,55 persen dari 131,05 juta penduduk yang bekerja. Namun, pekerja sektor informal masih mendominasi yaitu 59,45 persen pada Agustus 2021.

Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar menyambut baik data yang dirilis BPS itu. Menurutnya, data itu sangat bagus dan menunjukkan ekonomi membaik.

"Ada kecenderungan peningkatan jumlah tenaga kerja formal. Ini memang menjadi indikator baiknya sebuah perekonomian," katanya mengutip Bisnis.com. (WIL)