Artikel

Sosialisasi Vaksinasi Nasional Demi Kekebalan Komunal

 
 | Arusbaik

Presiden Joko Widodo (Jokowi), terus mengimbau dan meminta masyarakat untuk tidak ragu mengikuti vaksinasi Covid-19. Harapannya agar segera tercapai herd immunity atau kekebalan komunal sehingga Indonesia bisa segera bangkit dari pandemi.

"Vaksin Covid-19 ini telah melalui perjalanan panjang untuk sampai ke kita. Sudah melewati tahapan penelitian, pengujian, juga pengawasan yang ketat dari ilmuwan, WHO, BPOM, dan otoritas lain yang bertanggung jawab. Jangan ragu. Kita berkejaran dengan waktu," ujar Presiden lewat cuitan di akun Twitter.

Indonesia telah memulai Program Vaksinasi Nasional pada 13 Maret 2021, dengan target di akhir tahun ini bisa menjangkau 182 juta penduduk. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah melakukan berbagai upaya, di antaranya mendorong dilakukannya vaksinasi massal. 

Presiden Jokowi beberapa kali melakukan peninjauan vaksinasi massal, di antaranya pemberian vaksin bagi para ulama, tokoh lintas agama, dan santri pondok pesantren di kompleks Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, beberapa waktu lalu.

"Kita harapkan vaksinasi seperti ini segera diikuti daerah-daerah lain. Jadi, semakin hari semakin banyak warga kita yang divaksinasi. Ini akan memberikan sebuah kekebalan komunal dan dapat mencegah laju penularan Covid-19," ujarnya di akun Instagram (11/3) dengan menampilkan foto peninjauan kegiatan tersebut.

Untuk mendukung tercapainya target Program Vaksinasi Nasional, pemerintah melalui kolaborasi Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, Pemprov DKI Jakarta, dan Indonesia Healthcare Corporation selaku holding BUMN Kesehatan, membuka Sentra Vaksinasi COVID-19 Bersama di Istora Senayan Jakarta yang beroperasi sejak 8 Maret 2021.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Sentra Vaksinasi Covid-19 diselenggarakan untuk memudahkan, mempercepat, dan memperluas jangkauan vaksinasi. 

"Ke depannya, Sentra Vaksinasi Bersama Covid-19 akan hadir di kota-kota lain, terutama yang kondisinya membutuhkan percepatan. Pesertanya bisa melalui pendaftaran, pendataan berbasis teknologi dari berbagai kementerian, maupun peserta berbasis komunitas," ujarnya.

Data dari laman resmi Kementerian Kesehatan per 13 Maret 2021 menyebutkan, jumlah masyarakat yang sudah menerima vaksin dosis kedua mencapai 1.454.836 orang. Jumlah itu diambil dari peserta vaksinasi tahap pertama tenaga kesehatan, dan tahap kedua  yang terdiri atas petugas publik dan lansia. Adapun jumlah masyarakat yang sudah divaksin dosis pertama yaitu sebanyak 3.985.596 orang.