Artikel

Vaksin Menyebabkan Positif Covid-19? Hoaks, Ini Penjelasannya

 
 | ArusBaik

ArusBaik.id - Dalam mengatasi pandemi Covid-19, pemerintah mengupayakan pembentukan herd immunity atau kekebalan komunal dengan cara pemberian vaksin Covid-19 kepada masyarakat. Namun, ada beberapa kejadian di mana seorang penerima vaksin justru positif Covid-19. Apakah benar vaksin menyebabkan positif Covid-19? Berikut penjelasannya.

Positif Covid-19 Setelah Vaksin

Salah satu vaksin yang digunakan pemerintah dalam program vaksinasi nasional adalah vaksin CoronaVac produksi Sinovac China. Vaksin ini termasuk yang dikembangkan secara tradisional dengan melemahkan virus Corona, sehingga disebut dengan vaksin Innactivated.

Sejumlah informasi kemudian berkembang dan menyebut vaksin jenis ini memicu seseorang positif Covid-19. Salah satunya dikemukakan oleh seorang warganet pemilik akun Twitter @Alredoaldrian.

"Vaksin kan isinya virus spesifik yang dilemahkan agar imun bisa lebih optimal melawan. Nah kalau setelah vaksin mau PCR terus hasilnya bisa positif, karena virus yang dilemahkan itu enggak sih?" katanya.

Rupanya argumentasi @Alredoaldrian itu tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Setidaknya hal itu disampaikan sejumlah ahli, salah satunya ahli patologi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Tonang Dwi Ardyanto.

"Tidak. Isi vaksin tidak mempengaruhi hasil tes Covid-19 baik Antigen maupun PCR," kata Tonang mengutip Kompas.com, Sabtu (28/8).

Penjelasan Kementerian Kesehatan

Kementerian Kesehatan juga telah berulang kali menyampaikan penjelasan terkait hal ini. Ditegaskan, seseorang yang sudah vaksin lalu positif Covid-19 bukan karena vaksin yang diterima.

Menurut Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Prof. Dr. Hindra Irawan Satari, kekebalan akan virus belu terbentuk setelah seseorang menerima dosis pertama vaksin Covid-19. Jika ada kekebalan, kata dia, sangat rendah kadarnya.

Ia menyebutkan, kekebalan optimal baru bisa terbentuk setelah seseorang menerima dosis kedua vaksin Covid-19. Itu pun tidak langsung instan, dalam artian masih perlu beberapa hari.

“Meskipun sudah divaksinasi, dalam dua minggu kedepan sangat amat rawan terpapar,” katanya dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, Sabtu (28/8).

Hindra merinci, dosis pertama yang diberikan akan memicu kekebalan awal. Saat ini, masyarakat yang sudah divaksin masih tetap bisa terpapar Covid-19. Kekebalan awal itu, kata dia, akan diperkuat dan benar-benar terbentuk usai mendapatkan suntikan dosis kedua vaksin Covid-19.

“Oleh karena itu setelah diimunisasi tetap harus menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjauhi kerumunan, karena masih rawan, kalau kita lengah bisa saja terjadi hal yang tidak kita inginkan,” tandasnya.

Dari penjelasan dua pakar tersebut, dapat dipastikan bahwa informasi yang menyebut vaksin dapat menyebab positif Covid-19 adalah informasi salah alias hoaks. (WIL)

Simak penjelasan ringkasnya berikut ini: