Artikel

Teriak "Pantang Pulang Sebelum Corona Tumbang" Berkumandang di Wisma Atlet Kemayoran

 
 | Arusbaik

Hari itu, suasana di Rumah Sakit Darurat Covid-19, Wisma Atlet Kemayoran Jakarta terasa berbeda dan mengharukan. Tenaga kesehatan (nakes) dan pasien Covid-19, kompak bermain angklung, memeringati satu tahun perjuangan melawan pandemi.

Peringatan yang dilakukan (23/3) itu, membanjiri ingatan para nakes dengan kenangan perjuangan yang sampai sekarang belum usai. Para nakes dan pasien bersama-sama bermain angklung dengan tetap menjaga jarak.

Lagu Gugur Bunga berkumandang dipandu konduktor Rumah Angklung Arny Dulishaputri. saat itu, suasana berubah menjadi syahdu. Lagu itu memperkuat pesan untuk mengingat tenaga kesehatan yang telah gugur dan masyarakat yang menjadi korban pandemi.

Dalam acara itu, para nakes tetap menggunakan APD lengkap, sedangkan pasien mengenakan masker. Penggunaan APD selama berjam-jam menjadi salah satu perjuangan yang harus dihadapi para nakes.

“Saya memakai APD dan belum satu jam, berat badan saya rasanya sudah turun, karena keringat. Jadi bayangkan, dalam satu hari tenaga kesehatan bisa memakai selama 8 jam,” ujar Dirjen Kebudayaan dan Pendidikan Kemendikbud Hilmar Farid dalam acara peringatan yang disiarkan di channel Youtube Budaya Saya.

Koordinator RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Tugas Rahmono, mengatakan bahwa peringatan ini merupakan simbol perjuangan bersama antara petugas kesehatan dan para pasien melawan Covid-19.

Tugas mengajak para pasien yang masih dirawat di Wisma Atlet Kemayoran, jika nanti sudah sembuh bersama-sama melakukan edukasi pada masyarakat.

“Setelah kembali nanti, marilah kita suarakan kepada semua untuk selalu patuh memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas untuk mencegah penularan Covid-19,” katanya.

Pada acara peringatan itu, Tugas juga mengajak nakes dan pasien bersama-sama menjawab salam Cobra untuk menambah semangat dan menaikkan imunitas. Ajakan atau salam itu dibalas penuh semangat dengan teriakan: “Pantang pulang sebelum Corona tumbang.”